1. Tiga orang Presiden RI pertama memiliki bulan lahir yang sama, yaitu
bulan juni. Bungkarno lahir 6 Juni 1901 (Bernama asli Kusno
Sosrodihardjo). Pak Soeharto 8 Juni 1921. Sedangkan Pak Habibie 25 Juni
1936.
KAPAN.......
kapan kita bisa berdiri tanpa bantuan orang lain
Minggu, 16 Desember 2012
Ditemukan, Kode Rahasia di Mata Monalisa
Tersembunyi di cat gelap di bagian pupil mata Mona Lisa, terdapat huruf yang disusupkan.
Lukisan Mona Lisa (www.sgallery.net)
Apa simbol yang disembunyikan Da Vinci di mata Mona Lisa?
"Di mata kanan terlihat huruf 'LV' yang mungkin inisial namanya, Leonardo da Vinci, sementara di mata kirinya juga terdapat simbol huruf yang belum terdefinisikan."
Lukisan Mona Lisa (www.sgallery.net)
Apa simbol yang disembunyikan Da Vinci di mata Mona Lisa?
"Di mata kanan terlihat huruf 'LV' yang mungkin inisial namanya, Leonardo da Vinci, sementara di mata kirinya juga terdapat simbol huruf yang belum terdefinisikan."
Teuku Markam, Orang Yang Menyumbang Emas Tugu Monas
Sapa sih yang ga tau Tugu Monas yang letaknya di Jakarta ntu??
Tapi kalian tau gak berapa berat emas yang ada di puncak tugu monas?? Ternyata beratnya 38 kg emas. Dan tau ga kalian, 28 kg di antaranya adalah sumbangan dari Teuku Markam , salah seorang saudagar Aceh yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia.
Sampai saat ini Orang-Orang hanya tahu bahwa emas tersebut memang benar sumbangan saudagar Aceh. Namun tak banyak yang tahu, bahwa saudagar Aceh yan dimaksud itu adalah Teuku Markam.
Ga cuman menyumbang 28Kg emas untuk tugu monas, Beliau pun ikut membebaskan lahan Senayan untuk dijadikan pusat olah raga terbesar Indonesia. Dan masih banyak bantuan-bantuan Teuku Markam lainnya yang pantas di catat dalam sejarah Indonesia.
Tidak hanya di zaman Soekarno saja beliau sangat berjasa dalam kemajuan ekonomi Indonesia, tapi di zaman Orba (Orde Baru) juga.
Sebut saja pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen-Takengon, Meulaboh, Tapaktuan dan lain-lain adalah bantuan lain dari Teuku Markam yang didanai oleh Bank Dunia.
Rahasia Tidur Ratusan Tahun 7 Pemuda Ashabul Kahfi
Kisah ini sangat terkenal baik bagi penganut agama Islam atau Kristen.
Ashabul Kahfi dalam Islam yaitu kisah yang menceritakan 7 pemuda yang
mendapat petunjuk dan beriman kepada Allah lalu tertidur lelap dalam gua
selama 309 tahun. Mereka melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus.
Terbangun setelah tidur panjang 19 Tahun). Sekarang mari kita kupas
dimana resep rahasia tidur panjang tersebut berasal
Makanan
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan) :
Cairan kombinasi es & garam yang disuntikkan dalam tubuh agar suhu darah menurun. Lumayan drop dari 37°C s/d 10°C. Apabila suhu darah sudah drop tentu saja metabolisme tubuh pun ikut turun. At least, ini sudah diuji coba pada seekor babi & berhasil. Namun ini hanya berhasil dalam beberapa jam saja.
Menurut para ahli dari University of California & Safar Centre for Resuscitation Research at the University of Pittsburgh, tempo bisa diperpanjang hingga hitungan hari, minggu bahkan bulan dengan catatan tubuh harus diberi makan dalam bentuk tetes yang dialirkan ke pembuluh darah.
Hanya konsekuensi hibernasi : rambut & kuku akan tetap tumbuh. Umur pun tetap bertambah.
Kehebatan Ilmu Allah (Ashabul Kahfi) :
Tidak ada asupan makanan apalagi minuman karena para pemuda itu tidur non-stop selama 300 tahun. Yang luar biasa umur tak bertambah sedikitpun.
Kotoran/ Tinja
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan):
Sampai saat ini para peneliti masih kesulitan mengatasi urusan yang satu ini. Di antara binatang yang mengadopsi sistem hibernasi pun hanya beruang saja yang tidak punya masalah buang air besar.
Kehebatan Ilmu Allah :
Mereka tidak memiliki masalah ini. Apa dalilnya? Apakah anda punya argumentasi yang dapat menjelaskan seseorang yang tidak pernah mendapat asupan makanan & minuman sama sekali tapi masih bisa mengeluarkan kotoran? Bisa-bisa dehidrasi, dong? Jadi no input, no output!
Cahaya
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan) :
Para ahli nampaknya belum melirik faktor yang satu ini untuk mempertahankan kondisi tubuh. Yang diyakini saat ini menggunakan sistem “drowning in icy water” alias tubuh direndam dalam air es. Metode ini terbukti mampu mengobati tubuh yang terluka atau menyelamatkan pasien serangan jantung setelah “mati” dalam beberapa jam.
Kehebatan Ilmu Allah :
Coba perhatikan petikan ayat ke-17 :
“Kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri.”
Dalam medis pun sinar matahari dianggap penting untuk pembersihan, penguatan tulang & kulit dan manfaat lainnya.
Dalam tafsir Al-Qurthubi mengatakan,”Ayat ‘bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri‘, maksudnya adalah bagian kiri matahari mengenai mereka karena sengatannya. Sinar matahari memperbaiki tubuh mereka. Ayat itu dalam hal ini menegaskan bahwa Allah SWT menempatkan mereka di gua yang karakteristiknya unik. Mungkin jika arsitektur gua yang berbeda hasil akhirnya bisa jadi berbeda. Malah, bisa-bisa tubuh terpanggang gara-gara matahari siang!
Lihatlah betapa Maha Besarnya Allah SWT yang telah membuat mekanisme hibernasi begitu sempurna sehingga usia tak sedikitpun bertambah. Sebuah Rahasia Illahi tak tebantahkan yang terbukti pada diri manusia di dunia. Tetapi mengapa "kalian" dustakan ?
http://blackfiles.mywapblog.com
Makanan
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan) :
Cairan kombinasi es & garam yang disuntikkan dalam tubuh agar suhu darah menurun. Lumayan drop dari 37°C s/d 10°C. Apabila suhu darah sudah drop tentu saja metabolisme tubuh pun ikut turun. At least, ini sudah diuji coba pada seekor babi & berhasil. Namun ini hanya berhasil dalam beberapa jam saja.
Menurut para ahli dari University of California & Safar Centre for Resuscitation Research at the University of Pittsburgh, tempo bisa diperpanjang hingga hitungan hari, minggu bahkan bulan dengan catatan tubuh harus diberi makan dalam bentuk tetes yang dialirkan ke pembuluh darah.
Hanya konsekuensi hibernasi : rambut & kuku akan tetap tumbuh. Umur pun tetap bertambah.
Kehebatan Ilmu Allah (Ashabul Kahfi) :
Tidak ada asupan makanan apalagi minuman karena para pemuda itu tidur non-stop selama 300 tahun. Yang luar biasa umur tak bertambah sedikitpun.
Kotoran/ Tinja
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan):
Sampai saat ini para peneliti masih kesulitan mengatasi urusan yang satu ini. Di antara binatang yang mengadopsi sistem hibernasi pun hanya beruang saja yang tidak punya masalah buang air besar.
Kehebatan Ilmu Allah :
Mereka tidak memiliki masalah ini. Apa dalilnya? Apakah anda punya argumentasi yang dapat menjelaskan seseorang yang tidak pernah mendapat asupan makanan & minuman sama sekali tapi masih bisa mengeluarkan kotoran? Bisa-bisa dehidrasi, dong? Jadi no input, no output!
Cahaya
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan) :
Para ahli nampaknya belum melirik faktor yang satu ini untuk mempertahankan kondisi tubuh. Yang diyakini saat ini menggunakan sistem “drowning in icy water” alias tubuh direndam dalam air es. Metode ini terbukti mampu mengobati tubuh yang terluka atau menyelamatkan pasien serangan jantung setelah “mati” dalam beberapa jam.
Kehebatan Ilmu Allah :
Coba perhatikan petikan ayat ke-17 :
“Kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri.”
Dalam medis pun sinar matahari dianggap penting untuk pembersihan, penguatan tulang & kulit dan manfaat lainnya.
Dalam tafsir Al-Qurthubi mengatakan,”Ayat ‘bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri‘, maksudnya adalah bagian kiri matahari mengenai mereka karena sengatannya. Sinar matahari memperbaiki tubuh mereka. Ayat itu dalam hal ini menegaskan bahwa Allah SWT menempatkan mereka di gua yang karakteristiknya unik. Mungkin jika arsitektur gua yang berbeda hasil akhirnya bisa jadi berbeda. Malah, bisa-bisa tubuh terpanggang gara-gara matahari siang!
Lihatlah betapa Maha Besarnya Allah SWT yang telah membuat mekanisme hibernasi begitu sempurna sehingga usia tak sedikitpun bertambah. Sebuah Rahasia Illahi tak tebantahkan yang terbukti pada diri manusia di dunia. Tetapi mengapa "kalian" dustakan ?
http://blackfiles.mywapblog.com
Sejarah Pahit Indonesia Yang Disembunyikan Buku-Buku Pelajaran Sejarah
AGRESI MILITER BELANDA S/D G30S (1945-1967)
Tidak banyak literatur yang mengulas tentang partisipasi Amerika Serikat pada salah satu masa paling kelam dalam sejarah Indonesia, yakni pada medio 1945-1949 saat Agresi Belanda. Pentingnya peran Paman Sam dalam terselenggaranya invasi militer yang dilakukan kerajaan Belanda kepada Republik Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, telah banyak disertakan dalam jurnal dan tesis sejarawan, salah satunya H.W. van den Doel, sejarawan Belanda mumpuni yang menyertakan kebijakan luar negeri AS sebagai salah satu variabel signifikan dalam dinamika invasi militer Belanda di tanah air.
Tidak banyak literatur yang mengulas tentang partisipasi Amerika Serikat pada salah satu masa paling kelam dalam sejarah Indonesia, yakni pada medio 1945-1949 saat Agresi Belanda. Pentingnya peran Paman Sam dalam terselenggaranya invasi militer yang dilakukan kerajaan Belanda kepada Republik Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, telah banyak disertakan dalam jurnal dan tesis sejarawan, salah satunya H.W. van den Doel, sejarawan Belanda mumpuni yang menyertakan kebijakan luar negeri AS sebagai salah satu variabel signifikan dalam dinamika invasi militer Belanda di tanah air.
Asal usul Zodiak Berdasarkan Mitologi Yunani
Garis lengkung di langit, yang seakan-akan merupakan jalan yang dilewati Matahari dalam setahun, disebut Zodiacus, atau zodiak terbagi atas duabelas bagian atau duabelas gugusan bintang yang nama-namanya cukup terkenal lewat horoskop-horoskop: aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagittarius, Capricornius, Aquarius dan Pisces.Dongeng kuno mengenai tanda zodiak itu adalah sebagai berikut:
Geger Nasional karena Pentas Lokal (Pidato Soekarno di Kota Kecil)
Sebagai peminat sejarah, saya tertarik dengan isu khilafat yang sempat gencar dikampanyekan oleh kelompok tertentu sebagai sistem alternatif yang di mata mereka lebih baik daripada ‘sistem sekuler’ yang berlaku di negara ini. Buat saya fenomena ini berada dalam kerangka konflik ideologis yang mewarnai perjalanan bangsa ini sejak kelahirannya, di mana Islam sebagai ideologi dihadapkan dengan negara.
Diskursus tentang hubungan Islam dan negara menurut Arief Afandi, memang merupakan tema yang tak pernah usai dibahas (*1). Pertanyaannya, sejak kapan dan di mana sebetulnya isu ini mulai mengemuka sebagai wacana publik di negeri ini? Menakjubkan! Hasil penelusuran saya tertumbuk pada satu nama: Amuntai!
Ibukota Indonesia adalah Tokyo
Batavia atau Jakarta Telah menjadi kota pusat pemerintahan penjajah Belanda selama ratusan tahun, untuk mencuri apa saja yang bisa diambil dari bumi Indonesia. Tapi, menjelang awal Maret 1942, pemerintahan Hindia Belanda memindahkan ibukota ke Bandung. Bukan karena kota itu lebih sejuk dan nyaman, tapi karena Batavia (Jakarta) sudah dikuasai penguasa baru: Jepang.
Bandung jadi penuh sesak oleh pengungsi. Kebanyakan wanita dan anak-anak. Hotel-hotel fully booked dan sumpek. Orang-orang Belanda ini memang ingin ‘berlibur’ di ibukota baru. ‘Libur’ panjang dari memerintah jajahannya untuk selamanya. Kenapa Bandung disebut ibukota? Karena pentolan penguasa Hindia Belanda berkumpul di sana. Ada Gubernur Jenderal Tjarda van Stakenborgh Stachouwer dan keluarga. Ada juga Letnan Jenderal Hubertus Johannes van Mook yang dijangkiti rasa takut mati.
Bung Karno Pernah Membuat Amerika Mati Kutu
Semua ide-ide brilian guna kemajuan Indonesia bermuculan. Para
orang pinter di negeri ini sudah mengerahkan segenap kemampuan otaknya
agar terjadi perbaikan. Kini, tinggal kepekaan para wakil-wakil
rakyatnya. Mau segera menggagasnya atau tidak. Dulu di negeri ini armada
lautnya sangat dikagumi dan ditakuti, terutama diwilayah tenggara. Tapi
kini kebesaran nama itu seakan telah terkubur bersama kehebatan para
pendahulunya. Bagaimana tidak? Bangsa yang pernah berjaya mulai dari
zaman prasejarah dengan anugerah wilayah laut lebih luas ketimbang
daratan itu kini hanya memiliki tiga buah kapal selam. Itu pun
kapal-kapal butut dan kanibalan. Artinya, kalau kapal satunya sedang
beroperasi maka kapal yang lain harus bertengger di tepi pantai karena
mesinnya sedang dipakai untuk berlayar. Uhh….lucunya negeri ini.
Sungguh sangat kita sesalkan memang. Dulu dijaman Bung Karno (BK) Slogan “Jalasveva Jayamahe yang artinya Di Laut Kita Jaya”
memang benar-benar terwujud. Armada Laut kita seolah menjadi raja laut
yang membuat kecil nyali siapa pun yang mendengarnya. Bahkan Amerika
sempat dibuat keder dengan Indonesia tatkala mengetahui kehebatan kapal
induk kita dengan armada lautnya….(Rasanya negeri ini sangat rindu
masa-masa itu!)
G30S/PKI dalam Tiga Versi Kisah Sejarah
Begitulah setidaknya gambaran ibukota di awal-awal tahun 1965.
Keadaan ekonomi negara dan rakyat semakin buruk tiap tahunnya,
setidaknya sampai tahun 1968. Tahun yang membuat seluruh bangsa
terperangah, sampai pada perubahan sistem politik dan rezim yang
berkuasa. Mendung yang menandakan bahwa tahun itu adalah tahun yang
“terkutuk”, terku-tuk karena tahun itulah terjadinya apa yang kita kenal
dengan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).
Peristiwa pemberontakan G30S/PKI memang akan selalu menjadi ingatan
bangsa dalam perjalanan sejarah. Peristiwa yang merenggut setidaknya
tujuh orang perwira Angkatan Darat yang selanjutnya disebut Dewan
Revolusi. Bahkan pada waktu-waktu berikutnya ada 500.000 – 1.000.000
jiwa manusia yang diambil untuk membayar peristiwa tersebut. Secara
politik peristiwa tersebut terpaksa menyeret Bung Karno dari tampuk
kekuasaanya.
MISTERI TEMBOK YA’JUJ DAN MA’JUJ
Mereka berkata; “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami
memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding
antara kami dan mereka ?”
QS. Al-Anbiya: 96 “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata); “Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.”
Ya-juj dan Ma-juj dalam Hadits Dari Zainab Binti Jahsh -isteri Nabi SAW, berkata; “Nabi SAW bangun dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda; “Tiada Tuhan selain Allah, celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat, (yaitu) Telah dibukanya penutup Ya-juj dan Ma-juj seperti ini !” beliau melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70 atau 90), Aku bertanya; “Ya Rasulullah SAW, apakah kita akan dihancurkan walaupun ada orang-orang shalih ?” Beliau menjawab; “Ya, Jika banyak kejelekan.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
QS. Al-Anbiya: 96 “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata); “Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.”
Ya-juj dan Ma-juj dalam Hadits Dari Zainab Binti Jahsh -isteri Nabi SAW, berkata; “Nabi SAW bangun dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda; “Tiada Tuhan selain Allah, celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat, (yaitu) Telah dibukanya penutup Ya-juj dan Ma-juj seperti ini !” beliau melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70 atau 90), Aku bertanya; “Ya Rasulullah SAW, apakah kita akan dihancurkan walaupun ada orang-orang shalih ?” Beliau menjawab; “Ya, Jika banyak kejelekan.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
BUROQ yang misterius
Kalau dilihat dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah
"buraq" yang diartikan sebagai "Binatang kendaraan Nabi Muhammad Saw",
dia berbentuk kuda bersayap kiri kanan. Dalam pemakaian umum "buraq" itu
berarti burung cendrawasih yang oleh kamus diartikan dengan burung dari
sorga (bird of paradise).
Sebenarnya "buraq" itu adalah istilah yang dipakai dalam AlQur'an dengan arti "kilat" termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 dengan istilah aslinya "Barqu".
Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan berkesimpulan bahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 Kilometer perdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahui pula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi oleh sinar dalam waktu 8 menit.
Jarak sedemikian besar disebut 1 AU atau satu Astronomical Unit, dipakai sebagai ukuran terkecil dalam menentukan jarak antar benda angkasa. Dan kita sudah membahas bahwa Muntaha itu letaknya diluar sistem galaksi bimasakti kita, dimana jarak dari satu galaksi menuju kegalaksi lainnya saja sekitar 170.000 tahun cahaya. Sedangkan Muntaha itu sendiri merupakan bumi atau planet yang berada dalam galaksi terjauh dari semua galaksi yang ada diruang angkasa.
Sebenarnya "buraq" itu adalah istilah yang dipakai dalam AlQur'an dengan arti "kilat" termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 dengan istilah aslinya "Barqu".
Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan berkesimpulan bahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 Kilometer perdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahui pula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi oleh sinar dalam waktu 8 menit.
Jarak sedemikian besar disebut 1 AU atau satu Astronomical Unit, dipakai sebagai ukuran terkecil dalam menentukan jarak antar benda angkasa. Dan kita sudah membahas bahwa Muntaha itu letaknya diluar sistem galaksi bimasakti kita, dimana jarak dari satu galaksi menuju kegalaksi lainnya saja sekitar 170.000 tahun cahaya. Sedangkan Muntaha itu sendiri merupakan bumi atau planet yang berada dalam galaksi terjauh dari semua galaksi yang ada diruang angkasa.
Kemiripan Lambang RI dan AS, Kebetulan Saja?
Tulisan ini tak bermaksud menggugat atau mempertanyakan fakta sejarah ditetapkannya lambang negara (the great seal)
dari dua negara dengan ciri keragaman yang sama, namun hanya merupakan
observasi amatir yang bersifat iseng saja. Anda perhatikan kedua lambang
negara ini, maka saya percaya Anda akan sependapat bahwa keduanya
memiliki cukup banyak kemiripan.
Pertama,
satwa yang dipakai untuk pencitraan sama yaitu burung rajawali/garuda.
AS memilih burung rajawali sebagai lambang, karena mereka memiliki bald eagle
yang dibanggakan keperkasaannya. Indonesia memilih burung garuda,
karena satwa mitologis ini sudah diagungkan berabad-abad sebelumnya.
Persamaan yang lainnya, kedua burung perkasa ini merentangkan kedua
sayapnya dan kepalanya menghadap ke kanan. Kedua burung ini juga
menyandang perisai di dadanya. Dan yang cukup menggelitik pikiran adalah
semboyan yang tertulis pada pita (scroll) yang menyertai lambang negara ini.
Pada lambang (seal)
AS tertulis semboyan ’E Pluribus Unum’, sedangkan pada lambang RI
tertulis semboyan ’Bhinneka Tunggal Ika’. Kedua semboyan ini mempunyai
makna yang persis sama yaitu ’dalam keberagaman menjadi satu’. Lambang
garuda Pancasila diciptakan oleh Sultan Hamid II yang waktu itu adalah
menteri kabinet RIS dan setelah melalui beberapa revisi akhirnya
ditetapkan sebagai lambang negara pada Maret 1950.
Yang
menarik revisi yang disarankan oleh Presiden Soekarno adalah menyangkut
kepala garuda yang pada waktu itu masih gundul. Melalui pelukis istana
Dullah, Bung Karno meminta agar burung garuda ini diberi jambul, supaya
tidak menyerupai bald eagle yang menjadi lambang negara AS. Secara harfiah bald eagle
memang bermakna ’rajawali gundul atau rajawali botak’. Jadi nampaknya
Bung Karno sudah ’menyadari’ bahwa simbol negara yang disahkan ini
mempunyai banyak kemiripan dengan dengan simbol negara AS.
Kemiripan lain yang sempat saya amati (secara amatiran) adalah pada Pembukaan (Preamble)
UUD 1945. Pada alinea pertama antara lain disebutkan: Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Coba Anda perhatikan preamble pada ’Declaration of Independence’ AS yang berbunyi: We
hold these truths to be self-evident, that all men are created equal,
that they are endowed by their Creator with certain unalienable Rights,
that among these are Life, Liberty and the pursuit of Happiness. Cukup banyak kemiripan bukan?
Ada satu kemiripan lainnya yang menurut pendapat pribadi saya perlu
dikaji ulang, karena ada kerancuan diksi. Yang saya maksudkan di sini
adalah sebutan ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’ yang nampaknya
‘meniru’ (mengadopsi) dari sebutan ’United States of America’. Sebutan
‘united states’ memang tepat adanya, karena Amerika Serikat memang
terdiri dari 50 negara bagian dan semua negara ini di-united
(dijadikan kesatuan) sebagai negara Amerika. Tetapi kiranya kurang tepat
kalau kita menyebutkan negara kita sebagai ‘negara kesatuan’, karena
Indonesia tak terdiri dari negara-negara bagian seperti AS. Di tahun
1950an memang pernah ada sebutan ‘United States of Indonesia’, tatkala
Indonesia terdiri dari 16 ‘negara bagian’ sebagai hasil dari Perundingan
Meja Bundar dengan pihak Belanda. Dari 16
‘negara bagian’ ini, Jawa Sumatra menjadi ‘milik’ Indonesia dan 15
negara bagian lainnya menjadi ‘milik’ Belanda. Tapi itu dulu, waktu
negara kita diberi nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sekarang,
penyebutan ’Negara Kesatuan’ menurut hemat saya terdengar ganjil, karena
alasan yang sudah saya uraikan di atas. Cukuplah disebut dengan
Republik Indonesia, karena dengan istilah ini sudah secara gamblang
menyiratkan bahwa seluruh warganya adalah suatu kesatuan yang bulat.
Bagaimana menurut pendapat Anda?http://blackfiles.mywapblog.com
Petunjuk Al-Qur’an Tentang Makhluk Berakal di Luar Planet Bumi
Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar sepanjang masa. Pertamakali
dibukukan di jaman Khalifah Abu Bakr, lalu pembukuannya disempurnakan di
jaman Khalifah Umar bin Khathab. Sedangkan di jaman Khalifah Utsman
mulai ditetapkan bentuk hurufnya serta diperbanyak sehingga dikenal
istilah Rosam Utsmani. Ilmu tata bahasa al-Qur’an (nahwu dan sharaf)
mulai diperkenalkan di jaman khalifah Ali bin Abi Thalib.
Salah satu keistimewaan al-Qur’an adalah memungkinkan penafsirannya yang terus berkembang dan selalu up to date. Salah satu contohnya adalah yang terdapat di dalam surat Ar-Ra’du (13) ayat 15.
Dan hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) “Man” yang ada di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri (taat), ataupun terpaksa, begitupula bayang-bayangnya (ikut sujud) di pagi dan petang hari (QS 13:15).
Ayat tersebut menjelaskan adanya “Man” di langit dan di Bumi. Lalu siapakah yang dimaksud “Man” di dalam ayat ini?
1. Di dalam tata bahasa al-Qur’an (arab) “Man” menunjukan makhluk yang diberi akal. Sedangkan makhluk berakal yang diciptakan Allah swt ada 4, yaitu: Malaikat, Iblis, Jin, dan Manusia. Oleh sebab itu makhluk-makhluk lain seperti binatang, tumbuhan, atau benda mati tidak bisa disebut “Man” tetapi disebut “Maa”. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka “Man” bermakna “Siapa” dan “Maa” bermakna “Apa”.
2. Ciri-ciri “Man” yang dimaksud di dalam ayat di atas adalah:
a) Sujud dengan taat kepada Allah;
b) Sujud dengan terpaksa kepada Allah; dan
c) Memiliki bayang-bayang.
Ayat tersebut berbunyi: Walillahi yasjudu Man fi ssamaawaati wal ardhi, jika diterjemahkan menjadi: Dan kepada Allah “Man” di langit dan di Bumi bersujud/beribadah. Itu bunyi paraghraf pertama dari ayat tersebut. Paraghraf ini menjelaskan adanya “Man” di langit dan di Bumi yang bersujud/beribadah kepada Allah. Lalu dilanjutkan dengan kalimat: Thou’an wa karhan wa dzilaluhum…., jika diterjemahkan menjadi: Taat, dan terpaksa, dan bayang-bayang mereka…… Paraghraf ini menjelaskan cirri-ciri “Man” yang dimaksud pada paraghraf pertama. Bahwa sujud/ibadahnya si “Man” yang dimaksud di atas kadang kala taat, kadang terpaksa, dan mereka memiliki bayang-bayang.
3. Perlu diketahui lagi bahwa kata As-samaawaati pada ayat tersebut berbentuk jamak. Sehingga menjadi petunjuk bahwa “Man” yang berada di luar planet Bumi akan tersebar di banyak planet lain.
3. Jika melihat ciri-ciri tersebut diatas maka tidak mungkin yang dimaksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Malaikat, karena Malaikat selalu patuh kepada Allah, tidak pernah terpaksa, dan tidak memiliki bayang-bayang.
4. Juga tidak mungkin yang maksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Iblis, karena Iblis tidak pernah taat kepada Allah serta tidak memiliki bayang-bayang.
5. Dan tidak mungkin pula yang dimaksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Jin. Walaupun ada Jin yang taat dan terpaksa, tetapi Jin tidak memiliki bayang-bayang.
6. Maka yang dimaksud dengan “Man” pada ayat tersebut adalah makhluk seperti manusia. Yaitu mahkluk yang kadang kala taat, atau terpaksa serta memiliki bayang-bayang. Oleh sebab itu, ayat tersebut menjadi petunjuk adanya makhluk berakal seperti manusia di luar planet Bumi.
Disamping “Man”, di luar planet Bumi pun Allah swt pun menciptakan “Maa” dari kelompok binatang melata. Sebagaimana firman Allah swt di dalam surat An-Nahl (16) ayat 49.
Dan hanya kepada Allah-lah sujud “Maa” yang melata yang ada dilangit dan “Maa” yang melata yang ada di Bumi. Dan para Malaikat, dan mereka tidak menyombongkan diri. (QS 16:49).
Ayat tersebut menjelaskan adanya “Maa” dan “Malaikat” di langit dan di Bumi yang selalu sujud kepada Allah serta tidak sombong. Pada ayat ini tidak ada istilah terpaksa, sebagai bukti bahwa Malaikat dan “Maa” selalu sujud dengan taat kepada Allah swt.
Mengakhiri pembahasan tentang makhluk di luar Bumi maka silahkan simak firman Allah swt di dalam surat Asy-Syura (42) ayat 29.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah menciptakan langit dan Bumi dan “Maa” yang melata yang Ia sebarkan pada keduanya. DAN IA MAHA KUASA UNTUK MENGUMPULKAN (MEMPERTEMUKAN) SEMUANYA (MAKHLUK LANGIT DAN BUMI) APABILA IA BERKEHENDAK (QS 42:29).
Ayat tersebut menjadi petunjuk adanya kemungkinan pertemuan (interaksi) antara manusia yang ada di langit dengan manusia yang ada di Bumi bahkan kemungkinan saling berjodoh, tentunya jika Allah swt sudah berkehendak. Wallahu a’lam bishowab.
http://misteridunia.wordpress.com
Salah satu keistimewaan al-Qur’an adalah memungkinkan penafsirannya yang terus berkembang dan selalu up to date. Salah satu contohnya adalah yang terdapat di dalam surat Ar-Ra’du (13) ayat 15.
Dan hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) “Man” yang ada di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri (taat), ataupun terpaksa, begitupula bayang-bayangnya (ikut sujud) di pagi dan petang hari (QS 13:15).
Ayat tersebut menjelaskan adanya “Man” di langit dan di Bumi. Lalu siapakah yang dimaksud “Man” di dalam ayat ini?
1. Di dalam tata bahasa al-Qur’an (arab) “Man” menunjukan makhluk yang diberi akal. Sedangkan makhluk berakal yang diciptakan Allah swt ada 4, yaitu: Malaikat, Iblis, Jin, dan Manusia. Oleh sebab itu makhluk-makhluk lain seperti binatang, tumbuhan, atau benda mati tidak bisa disebut “Man” tetapi disebut “Maa”. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka “Man” bermakna “Siapa” dan “Maa” bermakna “Apa”.
2. Ciri-ciri “Man” yang dimaksud di dalam ayat di atas adalah:
a) Sujud dengan taat kepada Allah;
b) Sujud dengan terpaksa kepada Allah; dan
c) Memiliki bayang-bayang.
Ayat tersebut berbunyi: Walillahi yasjudu Man fi ssamaawaati wal ardhi, jika diterjemahkan menjadi: Dan kepada Allah “Man” di langit dan di Bumi bersujud/beribadah. Itu bunyi paraghraf pertama dari ayat tersebut. Paraghraf ini menjelaskan adanya “Man” di langit dan di Bumi yang bersujud/beribadah kepada Allah. Lalu dilanjutkan dengan kalimat: Thou’an wa karhan wa dzilaluhum…., jika diterjemahkan menjadi: Taat, dan terpaksa, dan bayang-bayang mereka…… Paraghraf ini menjelaskan cirri-ciri “Man” yang dimaksud pada paraghraf pertama. Bahwa sujud/ibadahnya si “Man” yang dimaksud di atas kadang kala taat, kadang terpaksa, dan mereka memiliki bayang-bayang.
3. Perlu diketahui lagi bahwa kata As-samaawaati pada ayat tersebut berbentuk jamak. Sehingga menjadi petunjuk bahwa “Man” yang berada di luar planet Bumi akan tersebar di banyak planet lain.
3. Jika melihat ciri-ciri tersebut diatas maka tidak mungkin yang dimaksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Malaikat, karena Malaikat selalu patuh kepada Allah, tidak pernah terpaksa, dan tidak memiliki bayang-bayang.
4. Juga tidak mungkin yang maksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Iblis, karena Iblis tidak pernah taat kepada Allah serta tidak memiliki bayang-bayang.
5. Dan tidak mungkin pula yang dimaksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Jin. Walaupun ada Jin yang taat dan terpaksa, tetapi Jin tidak memiliki bayang-bayang.
6. Maka yang dimaksud dengan “Man” pada ayat tersebut adalah makhluk seperti manusia. Yaitu mahkluk yang kadang kala taat, atau terpaksa serta memiliki bayang-bayang. Oleh sebab itu, ayat tersebut menjadi petunjuk adanya makhluk berakal seperti manusia di luar planet Bumi.
Disamping “Man”, di luar planet Bumi pun Allah swt pun menciptakan “Maa” dari kelompok binatang melata. Sebagaimana firman Allah swt di dalam surat An-Nahl (16) ayat 49.
Dan hanya kepada Allah-lah sujud “Maa” yang melata yang ada dilangit dan “Maa” yang melata yang ada di Bumi. Dan para Malaikat, dan mereka tidak menyombongkan diri. (QS 16:49).
Ayat tersebut menjelaskan adanya “Maa” dan “Malaikat” di langit dan di Bumi yang selalu sujud kepada Allah serta tidak sombong. Pada ayat ini tidak ada istilah terpaksa, sebagai bukti bahwa Malaikat dan “Maa” selalu sujud dengan taat kepada Allah swt.
Mengakhiri pembahasan tentang makhluk di luar Bumi maka silahkan simak firman Allah swt di dalam surat Asy-Syura (42) ayat 29.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah menciptakan langit dan Bumi dan “Maa” yang melata yang Ia sebarkan pada keduanya. DAN IA MAHA KUASA UNTUK MENGUMPULKAN (MEMPERTEMUKAN) SEMUANYA (MAKHLUK LANGIT DAN BUMI) APABILA IA BERKEHENDAK (QS 42:29).
Ayat tersebut menjadi petunjuk adanya kemungkinan pertemuan (interaksi) antara manusia yang ada di langit dengan manusia yang ada di Bumi bahkan kemungkinan saling berjodoh, tentunya jika Allah swt sudah berkehendak. Wallahu a’lam bishowab.
http://misteridunia.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)